Sabtu, 29 Oktober 2011

Tuhan Adalah Setia

  1. Prinsip Illahi
Oleh Ilham Roh Kudus, rasul Paulus menegaskan suatu prinsip Illahi yang berlaku bagi kita orang beriman “Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia, jika kita menyangkal Dia; Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Timotius 2:11-13)
Yang pertama, bahwa setiap tindakan kita terhadap Tuhan itu akan berdampak, baik dalam hidup sekarang maupun untuk hidup dikekekalan yang akan datang seperti pepatah “Yang ditabur akan dituai” Namun, dalam pada itu, ada kebenaran penting yang harus kita sadari dan syukuri, bahwa apapun yang terjadi, Tuhan kita itu setia! Alkitab mengatakan “Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat” (2 Tesalonika 3:3) Ya, inilah penegasan bahwa sesungguhnya Tuhan kita itu dapat dipercaya (faithfull, trustworthy). Kenyataan inilah yang seharusnya menjadi alasan utama untuk kita berlaku setia pada-Nya.
  1. Ketidaksetiaan Orang Beriman
Menjelang penyaliban Tuhan Yesus, terjadi sebuah peristiwa yang terkenal yang menunjukkan ketidaksetiaan, yaitu penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus, murid utama dari antara kedua belas murid Tuhan Yesus (Lukas 22: 54-60) Tiga kali Petrus menyangkal Tuhan Yesus, tetapi sifat Hakiki dalam diri-Nya menyatakan bahwa Tuhan Yesus tetap setia meskipun Petrus tidak setia.
Penyangkalan ini dikarenakan Petrus hanya mengenal Tuhan Yesus dengan pikiran manusia dan membuat pengenalannya terhadap Yesus hanya dangkal, bahkan banyak pikiran-pikiran manusia yang menyatakan bahwa Yesus hanya manusia biasa dan bukanlah Tuhan, karena itu kita harus mengenalnya secara utuh.
Kesungguhan menjadi orang Kristen tidak dinilai dari seringnya ke Gereja atau banyaknya Gereja yang diikuti, Kristen yang sejati adalah orang beriman yang menjadi pengikut Gembala Agung, yaitu Yesus Kristus (Yohanes 10:4)
Karena itulah Yesus mengingatkan kita untuk terus menerus tinggal dna bersekutu di dalam Dia dan firman-Nya di dalam kita (Yohanes 15:6)
  1. Kesetiaan Tuhan
Memang benar bahwa kata Alkitab “jika kita tidak setia, Tuhan tetap setia!” sekalipun Simon Petrus telah menyangkal Yesus sampai 3 kali, Ia tetap setia, kasih setia-Nya tidak berkesudahan .
Tetapi kalimat “jika kita tidak setia, Tuhan tetap setia!” bukan berarti kita boleh saja bertindak tidak setia karena Tuhan itu tetap setia, yang dimaksudkan dalam kalimat ini adalah ketidaksengajaan orang beriman dalam melakukan dosa, seperti halnya Simon Petrus saat menyangkal Yesus.
Jika kita telah berpaling dari Yesus, justru karena kasih setia Yesus yang membuat kita menyesal dan sadar. Berikutnya, adalah memegang iman kita kuat-kuat dan tidak sedikitpun bergeser dari iman kita.


From    : GBIS Damai Sejahtera (Kebraon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar