Rabu, 05 Oktober 2011

Kanker Serviks


Biasa disebut juga kanker leher rahim dan merupakan salah satu pembunuh mematikan wanita selain penyakit jantung.
Kanker Serviks disebabkan oleh virus HPV (Human papillomavirus) yang bersarang di leher rahim
Tercatat di departemen kesehatan Indonesia, ada sekitar satu wanita meninggal tiap satu jam karena kanker serviks yang diakibatkan karena tidak menjaga kebersihan alat kelamin sehingga bakteri yang ada memicu terbangunnya sel kanker dan menyerang serviks atau leher rahim.
Faktanya, ada jutaan wanita di dunia terkena kanker serviks ini juga karena ketidakbersihan pasangan seks nya, sehingga membuat sel kanker dalam tubuh wanita terbangun dan menyerang bagian leher rahimnya.
Leher rahim merupakan penghubung antara vagina dengan rahim dan merupakan bagian sempit di bawah rahin.
Gejala kanker serviks tidak terlalu kelihatan di stadium dini dan dianggap sebagai ’silent killer’ meski terkadang ada gejalanya juga seperti keputihan atau mengeluarkan darah setelah berhubungan intim, tetapi gejala ini sangat jarang terjadi, selain itu akan ada cairan kekuningan yang berbau di sekitar alat kelamin.
Penularannya yang tercepat adalah melalui hubungan seks dan penularan melalui benda-benda di sekitar vagina, contohnya adalah tangan yang terdapat virus ini, kemudian dimasukkan atau bersentuhan dengan vagina, maka orang itu akan terkena kanker serviks.
Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan di daerah di sekitar vagina dan berhati-hati pada toilet/wc umum yang kemungkinan telah terkena HPV.
Tidak merokok dan banyak mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat diyakini dapat mencegah penyakit ini.
Ada cara untuk mengetahui kanker serviks, adalah melalui IVA (Inspeksi Visual) dengan cara mengoleskan leher rahim dengan asam asetat, kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih, jika tidak, berarti orang tersebut tidak menderita kanker serviks.
Cara lain yang dianggap lebiha akurat adalah dengan mengambil sel-sel di leher rahim atau memeriksa leher rahim agar diketahui apakah ada sel kanker yang berkembang atau tidak.
Pengobatan kanker serviks dapat dilakukan dengan pemotongan atau penghilangan bagian-bagian yang terkena kanker hingga pengangkatan rahim yang artinya wanita tidak akan bisa hamil lagi, tetapi cara ini juga terkadang telah sia-sia karena yang namanya penyakit akan terus menjalar ke seluruh tubuh hingga cara terakhir adalah kemoterapi.
Tetapi jika kanker yang telah hilang oleh kemoterapi datang kembali, maka kanker itu akan semakin kebal akan obat-obat yang digunakan, sehingga kemoterapi terkadang menjadi tidak manjur lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar