Senin, 11 Februari 2013

Mesopotamia, peradaban tua yang canggih

Menurut keyakinan Kristen dan Yahudi seperti dalam Perjanjian Lama, ada usaha menghubungkan keluarga Abraham (yang lalu disebut "Bapa Orang Beriman" dan diakui oleh tiga agama monoteistik dunia, Islam, Kristen, dan Yahudi ) dengan Mesopotamia. Dalam kitab Kejadian 11,31 dikatakan, pada suatu masa keluarga Abraham berpindah dari Ur- Kasdim ke Haran sebelum akhirnya berpindah ke Kanaan (Daerah Israel dan Palestina sekarang).Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai". Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti apa Polybius (abad 2 SM) dan Strabo (60 SM-20 M). Dara atau Daras (bahasa Yunani: Δάρας) adalah kota benteng Romawi Timur di Mesopotamia utara, pada perbatasan dengan Kekaisaran Sassaniyah. Karena kepentingannya, kota ini sering menjadi medan perang antara Romawi dengan Persia pada abad ke-6, seperti pertempuran Dara pada tahun 530. Kini, situs tempat Dara pernah berdiri ditempati oleh desa Oğuz di Turki.  Bangsa Sumeria menyembah banyak dewa, di antaranya Dewa Enlil sebagai dewa bumi dan sekaligus sebagai dewa tertnggi yang menguasai alam semesta, Dewa Enki sebagai dewa air, Dewa An sebagai dewa langit, dan Dewa Samash sebagai dewa matahari.
Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumer(ia). Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin Sargon Agung, ternya melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.
Mitologi Mesopotamia adalah mitologi Sumeria, Akkadia, Assyria dan Babilonia dari wilayah antara sungai Tigris dan Efrat di Irak.
Banyak kisah dalam mitologi Sumeria yang muncul dalam agama Timur Tengah lainnya.

Sistem Pemerintahan
1. Sumeria (sekitar 3.500 - 2.300 tahun SM) adalah salah satu peradaban kuno di Timur Tengah, terletak di sebelah selatan Mesopotamia (tenggara Irak) dari catatan terawal abad ke-4 SM sampai munculnya Babilonia pada abad ke-3 SM. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Sumeria.
Mereka telah mengenal bercocok tanam dan sudah memiliki sistem pengairan. Bangunan-bangunan mereka dibuat dari lumpur. Mereka menganut agama politheisme.
Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami kawasan Mesopotamia, sehingga bangsa Sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli Mesopotamia. Bangsa Sumeria datang dari wilayah Asia kecil sekitar tahun 3.500 tahun SM. Pada awalnya, bangsa Sumeria mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa Sumeria dapat membangun sistem pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah, bangsa Sumeria sekitar tahun 3.000 tahun SM membangun 12 kota-kota besar, di antaranya kota Ur, Uruk, Lagash dan Nippur.

2.  Babylonia Lama (1.720 - 1.350 tahun SM)
  Imperium Sargon pada tahun 1.720 SM dapat dikalahkan oleh bangsa Amorit yang termasuk rumpun Semit dari Jazirah Arab (sekarang Syiria). Bangsa Amorit ini kemudian mendirikan ibukota baru di Babylon, sehingga periode ini dikenal dengan nama Babylonia. Raja yang terkenal dan sangat berperan dalam perkembangan peradaban Babylonia adalah Raja Hammurabi. Sumbangan terbesar Raja Hammurabi terhadap peradaban dunia adalah Undang-Undang Hammurabi atau Kode Hukum Hammurabi.

3.  Assyria (1.350 - 627 tahun SM)
  Bangsa Assyria yang tinggal di hulu sungai Eufrat dan sunga Tigris dapat mengalahkan kekuasaan bangsa Amorit atau Babylonia di bawah pimpinan Ashurballit pada tahun 1.350 SM. Muncullah kerajaan baru, yaitu kerajaan Assyria dengan ibu kota Nineveh. Bangsa Assyria adalah bangsa militer yang memerintah dengan menyebarkan rasa takut dengan melakukan kekejaman-kekejaman terhadap lawan-lawannya. Dengan keunggulan persenjataan, bangsa Assyria dapat menguasai seluruh Mesopotamia dan Mesir. Pada masa Assyria di bawah Raja Ashurbaniphal II, dibangun perpustakaan tertua di dunia yang mampu menampung 22.000 tablet yang berisi informasi-informasi di berbagai bidang kehidupan bangsa Mesopotamia.

4. Babylonia Baru (605 - 550 tahun SM)
  Pada tahun 627 SM, bangsa Khaldea dapat melepaskan diri dari kekuasaan bangsa Assyria dan membentuk imperium Babylonia baru karena masih beribu kota di Babylon. Peradaban Babylonia baru ini sebetulnya melanjutkan peradaban-peradaban sebelumnya terutama peradaban Babylonia lama. Imperium ini mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Raja Nebukadnezar II. Imperium ini berakhir pada tahun 530 SM, akibat dikalahkan oleh bangsa Persia yang mendapat bantuan dari bangsa Media.

5. Kekaisaran Persia (Persia: امپراتوری ایران) adalah sejumlah kekaisaran bersejarah yang berkuasa di Dataran Tinggi Iran, tanah air asal Bangsa Persia, dan sekitarnya termasuk Asia Barat, Asia Tengah dan Kaukasus. Saat ini nama Persia dan Iran sudah menjadi kebiasaan; Persia digunakan untuk isu sejarah dan kebudayaan dan Iran digunakan untuk isu politik. Bangsa yang dikemudian hari memproklamirkan diri sebagai Republik Islam Iran ini didominasi oleh muslim syi'ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar