Minggu, 09 Juni 2013

Kantong Semar, tumbuhan pemangsa serangga

Kantong Semar, atau Genus Nepenthes merupakan familia monotipik, kantung semar merupakan tumbuhan karnivora yang dapat memangsa hewan-hewan kecil yang terjebak di sekitarnya. Genus ini memiliki 130 spesies (belum termasuk hibrida)

Struktur dan Makanan Kantong Semar
Tumbuhan ini memiliki tinggi sekitar 15-20 meter, pada ujungnya terdapat sulur yang termodifikasi menjadi alat perangkap atau kantong yang biasanya berbentuk corong atau silinder, nah di dalam kantong ini, terdapat sebuah cairan untuk memunuh hewan yang dimangsanya, sementara itu, di pinggir kantong, terdapat cairan licin untuk membuat mangsa terjatuh di dalam kantong.
Sebenarnya serangga itu juga nggak bodoh-bodoh amat untuk masuk ke dalam tempat yang mematikan tersebut, maka dari itu, kantung semar mengeluarkan bau-bau wangi yang dapat memikat serangga untuk masuk ke dalamnya. Serangga yang sudah masuk ke dalam perut Sang Semar langsung dicernakan sebagai bahan makanan bagi tumbuhan ini antara lain kebutuhan akan Nitrogen yang diambil dari serangga (insekta) ini.

Manfaat Kantong Semar
Tanaman yang sudah mulai langka ini, dapat dijadikan sebagai obat, para penduduk pedalaman Indonesia, menggunakan akar dari tanaman kantong semar ini sebagai obat keracunan.
Di Malaysia, kantung semar bermanfaat untuk mengobati demam, caranya adalah dengan merebus batang kantong semar kemudian meminum air rebusan tersebut.
Ternyata kantong semar juga merupakan tanaman yang dapat mengindikatorkan daerah di sekitarnya, Jika pada suatu kawasan atau areal ditumbuhi oleh tumbuhan ini, berarti kawasan tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban di atas 75 %, tanahnya pun miskin unsur hara.

Perlindungan Kantong Semar
berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya. Juga peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Covention of International Trade in Endangered Species (CITES) mengategorikannya dalam Appendix-1 (2 spesies) dan Appendix-2.

Silahkan baca Juga:
Undang-undang Gula (Suiker Wet)
Candi Ratu Baka, keraton yang terlupakan
Mesopotamia, peradaban tua yang canggih
Tentara Pembela Tanah Air (PETA)
Atlas, dewa penopang langit


Dari Blog Lain:
Awan Oort, awan dengan triliyunan komet dan batuan
Nebula, Awan Indah Tempat Pembentukan Bintang
Materi Gelap, Materi untuk Menyusun Alam Semesta
Semua Orang Dipanggil, Sedikit yang Dipilih
Belajar dari Apolos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar