Sabtu, 22 Desember 2012

Masa Depan Menurut Kosmologis

Sebelum diindikasikannya Materi Gelap, para kosmologis umumnya mengajukan dua skenario masa depan alam semesta. Jika rapatan massa alam semesta lebih besar daripada rapatan kritisnya, maka alam semesta akan mencapai ukuran maksimum dan kemudian mulai runtuh. Alam semesta kemudian menjadi lebih padat dan lebih panas kembali, dan pada akhirnya akan mencapai Remukan Besar.
Sebaliknya, apabila rapatan alam semesta sama atau lebih kecil daripada rapatan kritisnya, pengembangan alam semesta akan melambat namun tidak akan pernah berhenti. Pembentukan bintang-bintang kemudian akan berhenti karena semua gas antar bintang di setiap galaksi telah habis dikonsumsi; bintang-bintang yang ada kemudian akan terus menjalani pembakaran nuklir menjadi katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Dengan sangat perlahan, tumbukan antara katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam akan mengakibatkan pembentukan lubang hitam yang lebih besar. Temperatur rata-rata alam semesta akan secara asimtotis mencapai nol mutlak (Pembekuan Besar). Selain itu, apabila proton tidak stabil, maka materi-materi barion akan menghilang dan menyisakan hanya radiasi beserta lubang hitam. Pada akhirnya pula, lubang-lubang hitam yang terbentuk akan menguap dengan memancarkan radiasi Hawking. Entropi alam semesta akan meningkat sampai dengan taraf tiada lagi bentuk energi lain bisa didapatkan dari entropi tersebut. Keadaan ini disebut sebagai kematian kalor alam semesta.
Pengamatan modern menunjukkan bahwa pengembangan alam semesta terus berakselerasi, ini berarti bahwa semakin banyak bagian alam semesta teramati sekarang akan terus melewati horizon peristiwa kita dan tidak akan pernah berkontak dengan kita lagi. Akibat akhir dari pengembangan yang terus meningkat ini tidak diketahui. Model ΛCDM alam semesta mengandung energi gelap dalam bentuk konstanta kosmologi. Teori ini mensugestikan bahwa hanya sistem yang terikat secara gravitasional saja, misalnya galaksi, yang akan terus terikat bersama. Namun, galaksi-galaksi inipun akan mencapai kematian kalor seiring dengan mengembang dan mendinginnya alam semesta. Penjelasan alternatif lainnya yang disebut teori energi fantom mensugestikan bahwa pada akhirnya gugusan-gugusan galaksi, bintang, planet, atom, inti atom, dan materi akan terkoyak oleh pengembangan yang terus meningkat, dan keadaan ini disebut sebagai Koyakan Besar.

2 komentar:

  1. o, pada akhr nya kesimpulan dari smua teori adlh kiamat ya?

    BalasHapus
  2. semua pasti ada akhirnya, di dunia tak ada yg abadi

    BalasHapus