Kamis, 27 Juni 2013

Tears In Heaven by Eric Clapton

Tears In Heaven
Siapa sih yang nggak tahu lagu Tears in Heaven karya Eric Clapton dan Will Jenings?Jennings, yang bekerja dengan Clapton pada lagu, pada awalnya enggan untuk membantunya menulis lagu pribadi, tapi pada akhirnya ia pun memutuskan untuk membantu Eric Clapton.
"Tears in Heaven" adalah salah satu lagu Clapton yang paling sukses, karena mencapai nomor dua di Billboard Hot 100 singles chart di AS Lagu ini juga tinggal tiga minggu sebagai # 1 di Amerika dewasa grafik kontemporer pada tahun 1992. #1 di Canadian Top Single, #1 di Ireland, #1 di New Zealand(RIANZ), #5 di UK Singles (Official Charts Company), mendapatkan sertifikat emas di Australia (ARIA)

Awal Mula Penulisannya
"Eric dan saya terlibat dalam pembuatan film Rush. Kami menulis lagu berjudul 'Help Me Up' untuk lagu penutup. Kemudian Eric melihat suatu adegan di film untuk dibuatkan sebuah lagu dan ia berkata pada saya 'Aku ingin menulis lagu tentang anakku.'. Eric telah menulis bait pertama dari lagu tersebut, yang bagi saya itu merupakan arti dari semua lagu, tetapi dia meminta saya untuk menulis sisa bait yang ada ('Time can bring you down, time can bend your knees...') walaupun saya telah mengatakan bahwa ia harus menulis lagu itu sendiri karena ini sangat pribadi. Lagu ini merupakan lagu sedih dan sangat unik selama pengalaman saya menulis lagu." - Will Jennings

Ya, lagu ini awalnya fitur pada soundtrack untuk film Rush, diikuti oleh album Unplugged, dan memenangkan tiga Grammy Awards Song of the Year, Record of the Year dan Pria Pop Vocal Performance pada Grammy Awards 1993
 "Tears in Heaven" menuliskan tentang kesedihan Eric Clapton setelah kehilangan putranya yang bernama Conor, ia jatuh dari jendela lantai 53 di sebuah apartemen tanggal 20 Maret 1991. Setelah mengisolasi dirinya selama satu periode, Clapton mulai bekerja kembali, menulis musik untuk film tentang kecanduan narkoba disebut Rush

Lain-lain
Tahun-tahun setelah 1990 yang sangat bergejolak untuk Clapton. Pada Agustus 1990, manajer dan dua roadies-nya (bersama dengan sesama musisi Stevie Ray Vaughan) tewas dalam kecelakaan helikopter. Tujuh bulan kemudian, pada tanggal 21 Maret 1991 anaknya Conor meninggal dunia

Silahkan Baca Juga
Perjanjian Saragosa
Undang-Undang Gula(Suiker Wet) 1870
Candi Ratu Baka, keraton yang terlupakan
Pergamus, kota bersejarah yang menjadi tahta iblis
The Calling Two (album)
Dewi Venus, penguasa Jumat

Dari Blog Lain

Senin, 10 Juni 2013

Pinguicula atau Butterworts

Pinguicula atau Butterworts adalah salah satu dari beberapa tanaman lainnya yang merupakan karnovira, tanaman ini termasuk dalam ordo Lamiales dan famili Lentibulariaceae.
Tanaman ini tidak ada di Indonesia, karena tanaman ini hidup di tanah yang miskin unsur hara dan tanah basa, tetapi ada pula beberapa spesies yang telah beradaptasi dengan tanah lainnya, misalnya dengan tanah gambut, tanah berbatu ataupun dinding batu vertikal,  Banyak dari spesies Meksiko umumnya tumbuh pada bank berlumut, rock, dan pinggir jalan di hutan ek-pinus. Pinguicula macroceras ssp. nortensis bahkan telah diamati tumbuh  menggantung di rumput yang mati.
TIdak seperti tumbuhan karnivora lainnya, tumbuhan ini hidup di daerah yang kurang cahaya matahari atau tempat-tempat lembab

Struktur dan Makanan Pingucula
 Dalam rangka untuk menangkap dan mencerna serangga, daun butterwort yang menggunakan dua kelenjar khusus yang tersebar di seluruh permukaan daun (biasanya hanya di permukaan atas, dengan pengecualian P. gigantea dan P. longifolia ssp. Longifolia). Satu disebut kelenjar peduncular, dan terdiri dari sel-sel sekretori beberapa di atas sel tangkai tunggal. Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilagenous yang membentuk tetesan terlihat di permukaan daun.
Apabila serangga semakin berjuang keluar, maka semakin banyak pula enzim yang akan dihasilkan kelenjar-kelenjarnya.
Butterworts biasanya hanya mampu menjebak serangga kecil, Mereka juga bisa mencerna serbuk sari yang mendarat di permukaan daun mereka. Sistem sekresi hanya dapat berfungsi satu waktu, sehingga daerah tertentu dari permukaan daun hanya dapat digunakan untuk mencerna serangga sekali.

Silahkan baca Juga:
Undang-undang Gula (Suiker Wet)
Candi Ratu Baka, keraton yang terlupakan
Mesopotamia, peradaban tua yang canggih
Tentara Pembela Tanah Air (PETA)
Atlas, dewa penopang langit


Dari Blog Lain:
Awan Oort, awan dengan triliyunan komet dan batuan
Nebula, Awan Indah Tempat Pembentukan Bintang
Materi Gelap, Materi untuk Menyusun Alam Semesta
Semua Orang Dipanggil, Sedikit yang Dipilih
Belajar dari Apolos

Dionaea Muscipula atau Venus's Flytrap

Dionaea Muscipula merupakan nama lain dari Venus's flytrap yang tumbuh di daerah subtropis (cenderung basah) di Amerika, tumbuhan ini masuk dalam ordo Caryophyllales famili Droseraceae dengan genus Dionaea.
Para ilmuwan saat ini tidak yakin tentang sejarah evolusi dari penangkap lalat Venus, namun para ilmuwan telah membuat hipotesis bahwa ia berevolusi dari Drosera (sundews)

Struktur dan makanan Dionaea Muscipula
Bertubuh kecil dan lambat tumbuh, Ketika tumbuh dari biji, tanaman memakan waktu sekitar empat sampai lima tahun untuk mencapai kematangan dan akan hidup selama 20 sampai 30 tahun jika dibudidayakan di kondisi yang tepat
Memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah pendek. Setiap batang mencapai ukuran maksimum sekitar tiga sampai sepuluh sentimeter. Permukaan bagian dalam dari lobusini mengandung pigmen merah dan ujung-ujungnya mengeluarkan lendir.
Nah, dari ciri-cirinya, tanaman ini menunjukkan gerakan tanaman yang cepat, gertakan menutup ketika dirangsang oleh mangsa, perangkap ini akan menutup dalam waktu sekitar satu-sepersepuluh detik  (melibatkan interaksi kompleks antara elastisitas, turgor dan pertumbuhan). Kecepatan penutupan dapat bervariasi tergantung pada jumlah kelembaban, cahaya, ukuran mangsa, dan kondisi pertumbuhan umum
Hebatnya lagi, mekanisme ini nggak sembarangan dirancang oleh Tuhan, tumbuhan ini mampu membedakan mana mangsa hidup misalnya serangga, lalat, dll dan mana yang tidak hidup, misalnya daun yang jatuh, air hujan, batu, dll.
Kalau diamat-amati lagi, tumbuhan ini hanya memakan serangga-serangga besar saja lho! Hal ini dapat disimpulkan setelah melihat bentuk perangkapnya yang memiliki lubang-lubang kecil sehingga serangga yang kecil bisa keluar, mungkin karena proses pencernaan ini membutuhkan tenaga besar sementara mangsanya tidak sebanding. Jika mangsa terlalu kecil dan lolos, perangkap akan dibuka kembali dalam waktu 12 jam.

Lain-lain
Ketika pemicu rambut dirangsang, sebuah potensial aksi (kebanyakan melibatkan ion kalsium-lihat kalsium dalam biologi) yang dihasilkan, yang menyebar di seluruh lobus dan merangsang sel-sel di lobus dan di pelepah antara mereka. Atau, sel-sel di lapisan dalam dari lobus dan pelepah dapat dengan cepat mengeluarkan ion lain, memungkinkan air untuk mengikuti dengan osmosis, dan sel-sel runtuh. Kedua mekanisme tersebut mungkin memainkan peran dan memiliki beberapa bukti eksperimental untuk mendukung mereka.
Pencernaan membutuhkan waktu sekitar sepuluh hari, setelah mangsanya dikurangi hingga hanya kulit dari kitin. Perangkap kemudian dibuka kembali, dan siap untuk digunakan kembali.

Minggu, 09 Juni 2013

Kantong Semar, tumbuhan pemangsa serangga

Kantong Semar, atau Genus Nepenthes merupakan familia monotipik, kantung semar merupakan tumbuhan karnivora yang dapat memangsa hewan-hewan kecil yang terjebak di sekitarnya. Genus ini memiliki 130 spesies (belum termasuk hibrida)

Struktur dan Makanan Kantong Semar
Tumbuhan ini memiliki tinggi sekitar 15-20 meter, pada ujungnya terdapat sulur yang termodifikasi menjadi alat perangkap atau kantong yang biasanya berbentuk corong atau silinder, nah di dalam kantong ini, terdapat sebuah cairan untuk memunuh hewan yang dimangsanya, sementara itu, di pinggir kantong, terdapat cairan licin untuk membuat mangsa terjatuh di dalam kantong.
Sebenarnya serangga itu juga nggak bodoh-bodoh amat untuk masuk ke dalam tempat yang mematikan tersebut, maka dari itu, kantung semar mengeluarkan bau-bau wangi yang dapat memikat serangga untuk masuk ke dalamnya. Serangga yang sudah masuk ke dalam perut Sang Semar langsung dicernakan sebagai bahan makanan bagi tumbuhan ini antara lain kebutuhan akan Nitrogen yang diambil dari serangga (insekta) ini.

Manfaat Kantong Semar
Tanaman yang sudah mulai langka ini, dapat dijadikan sebagai obat, para penduduk pedalaman Indonesia, menggunakan akar dari tanaman kantong semar ini sebagai obat keracunan.
Di Malaysia, kantung semar bermanfaat untuk mengobati demam, caranya adalah dengan merebus batang kantong semar kemudian meminum air rebusan tersebut.
Ternyata kantong semar juga merupakan tanaman yang dapat mengindikatorkan daerah di sekitarnya, Jika pada suatu kawasan atau areal ditumbuhi oleh tumbuhan ini, berarti kawasan tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban di atas 75 %, tanahnya pun miskin unsur hara.

Perlindungan Kantong Semar
berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya. Juga peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Covention of International Trade in Endangered Species (CITES) mengategorikannya dalam Appendix-1 (2 spesies) dan Appendix-2.

Silahkan baca Juga:
Undang-undang Gula (Suiker Wet)
Candi Ratu Baka, keraton yang terlupakan
Mesopotamia, peradaban tua yang canggih
Tentara Pembela Tanah Air (PETA)
Atlas, dewa penopang langit


Dari Blog Lain:
Awan Oort, awan dengan triliyunan komet dan batuan
Nebula, Awan Indah Tempat Pembentukan Bintang
Materi Gelap, Materi untuk Menyusun Alam Semesta
Semua Orang Dipanggil, Sedikit yang Dipilih
Belajar dari Apolos